Saat imunisasi pertama kali Athaya, ada beberapa orang yang bertanya ke Bunda 'anak ibu laki-laki ya' secara spontan Bunda jawab 'perempuan bu' dan rata-rata mereka komentar 'oh belum dipasangin anting". Sebenarnya saat Athaya imunisasi pertama telinga Athaya sudah bisa ditindik karena di tempat imunisasi Athaya menerima tindik telinga untuk bayi, tetapi hari itu anting Athaya belum disiapkan.
Pada imunisasi yang kedua pada hari Selasa, 19 Juli 2011 telinga Athaya di tindik dan dipasangi anting. Saat proses tindik dilakukan Athaya menangis sangat kencang (mungkin karena sakit luar bisa kali ya) Bunda kasian melihatnya tetapi tangisan Athaya berhenti beberapa menit setelah proses tindik dilakukan. Sebenarnya tidak tega juga menindik telinga Athaya di umurnya yang masih bayi namun sebagian orang mengatakan sebaiknya lakukan tindik telinga disaat umur anak masih bayi karena kalau sudah dewasa akan terasa sangat sakit.
Penggunaan anting pada bayi sebenarnya hanyalah sebuah kepuasan orangtuanya (termasuk Ayah dan Bunda tentunya) mereka ingin melihat bayi perempuannya kelihatan cantik selain itu untuk mengetahui kalau bayi kita adalah perempuan. Jadi saat orang melihat bayi kita mereka tidak lagi bertanya2 bayi ibu laki-laki atau perempuan ya? seperti yang Bunda alami waktu itu.
Kali ini, Blog Athaya berbagi 'risiko tindik telinga saat masih bayi'. Seperti yang diambil dari www.detikhealth.com. Orangtua yang memiliki bayi perempuan biasanya ingin mendadani bayinya secantik mungkin termasuk memakaikan anting-anting di telinga si mungil. Orangtua berpandangan menindik telinga bayi perempuan sedini mungkin agar si anak tidak terlalu merasakan sakit.
Tindik telinga adalah prosedur yang sederhana tapi tetap memberikan ketidaknyamanan pada bayi. Orangtua memiliki pilihan untuk melakukan tindik telinga saat masih bayi karena akan berbeda halnya jika dilakukan saat anak sudah besar.
Seperti dikutip dari Pediatrics, beberapa risiko yang harus dihindari saat melakukan tindik telinga bayi, yaitu:
Jika orangtua ingin melakuakn tindik telinga pada bayi perempuannya, cobalah untuk menunggu hingga setidaknya bayi tersebut berusia minimal 3 bulan. Karena saat usia tersebut bayi sudah cukup bisa menangani infeksi ringan dan setidaknya bayi sudah mendapatkan satu kali imunisasi.
Saat ingin melakukan tindik telinga pilihlah anting yang tepat agar bisa mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi alergi atau anting tersebut patah saat bayi menggaruk-garuk telinga karena merasa tidak nyaman. Pilihlan fasilitas yang steril dan dokter yang berpengalaman dalam melakukan tindik telinga. www.detikhealth.com
Pada imunisasi yang kedua pada hari Selasa, 19 Juli 2011 telinga Athaya di tindik dan dipasangi anting. Saat proses tindik dilakukan Athaya menangis sangat kencang (mungkin karena sakit luar bisa kali ya) Bunda kasian melihatnya tetapi tangisan Athaya berhenti beberapa menit setelah proses tindik dilakukan. Sebenarnya tidak tega juga menindik telinga Athaya di umurnya yang masih bayi namun sebagian orang mengatakan sebaiknya lakukan tindik telinga disaat umur anak masih bayi karena kalau sudah dewasa akan terasa sangat sakit.
Penggunaan anting pada bayi sebenarnya hanyalah sebuah kepuasan orangtuanya (termasuk Ayah dan Bunda tentunya) mereka ingin melihat bayi perempuannya kelihatan cantik selain itu untuk mengetahui kalau bayi kita adalah perempuan. Jadi saat orang melihat bayi kita mereka tidak lagi bertanya2 bayi ibu laki-laki atau perempuan ya? seperti yang Bunda alami waktu itu.
Kali ini, Blog Athaya berbagi 'risiko tindik telinga saat masih bayi'. Seperti yang diambil dari www.detikhealth.com. Orangtua yang memiliki bayi perempuan biasanya ingin mendadani bayinya secantik mungkin termasuk memakaikan anting-anting di telinga si mungil. Orangtua berpandangan menindik telinga bayi perempuan sedini mungkin agar si anak tidak terlalu merasakan sakit.
Tindik telinga adalah prosedur yang sederhana tapi tetap memberikan ketidaknyamanan pada bayi. Orangtua memiliki pilihan untuk melakukan tindik telinga saat masih bayi karena akan berbeda halnya jika dilakukan saat anak sudah besar.
Seperti dikutip dari Pediatrics, beberapa risiko yang harus dihindari saat melakukan tindik telinga bayi, yaitu:
- Infeksi, Bayi yang masih terlalu kecil belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang matang, sehingga jika terjadi infeksi di tempat tindik tersebut bayi tidak mampu untuk melawannya dengan baik.
- Reaksi alergi, Bayi masih sangat rentan terhadap reaksi alergi terutama dari logam-logam yang terkandung di anting seperti nikel, perak atau emas.
- Anting-anting bisa tertanam, Ada kemungkinan bagian dari anting-anting tersebut masuk ke lubang tindik dan tertanam ke dalam. Meskipun hal ini bsia terjadi di semua usia, tapi saat bayi sangat sulit untuk melepasnya.
- Terjadi luka, Pemilihan anting yang salah bisa menimbulkan luka di sekitar telinga saat bayi tersebut bergerak atau bermain, karena kulit bayi masih sangat tipis dan mudah sekali terluka atau tergores.
Jika orangtua ingin melakuakn tindik telinga pada bayi perempuannya, cobalah untuk menunggu hingga setidaknya bayi tersebut berusia minimal 3 bulan. Karena saat usia tersebut bayi sudah cukup bisa menangani infeksi ringan dan setidaknya bayi sudah mendapatkan satu kali imunisasi.
Saat ingin melakukan tindik telinga pilihlah anting yang tepat agar bisa mengurangi kemungkinan terjadinya reaksi alergi atau anting tersebut patah saat bayi menggaruk-garuk telinga karena merasa tidak nyaman. Pilihlan fasilitas yang steril dan dokter yang berpengalaman dalam melakukan tindik telinga. www.detikhealth.com
Wassalam!